Phi Phi : Good Foods

Sebelum berangkat ke Thailand, saya dan teman-teman udah yakin banget kalo budget jalan-jalan kali ini bakal bisa diperkecil di budget buat makanannya. Saya sih mikirnya Thailand cuma identik dengan Tom Yam, yang menurut saya rasanya aneh (itu dulu, sebelum makan Tom Yam di sana), dan makanan-makanan dengan rasa asam dan pedas gitu. Efek pas jalan-jalan ke Malaysia kemarin ngga nemu makanan yang enak juga sih kayaknya. Tapi kenyataannya? Bohong besaaar! Kami makan membabi buta di sana. Haha. Ngga ada makanan yang ngga enak. Hingga akhirnya budget makan kita membludak dengan excuse "Kapan lagi sih makan ini??". Sangking enaknya saya sampai berniat motoin satu-satu makanannya untuk kemudian dibahas di sini.

Pad Thai.

 Pad Thai

Sekilas tampilannya mirip dengan kwetiaw di Indonesia. Yang bikin beda adalah ketika bicara seafood di Thailand, maka ngga main-main, akan ada segudang seafood yang nyempil di Pad Thai-mu atau di makanan-makanan lain dengan embel-embel seafood. Kalau di Indonesia kwetiauw dikasih dressing bawang goreng, Pad Thai ini dressing-nya adalah kacang goreng tumbuk, dan juga toge mentah. Oiya selain seafood, juga ada potongan tahu di dalamnya. Rasanya asin, pedas, dan asam. Haha sulit dideskripsikan sih. Intinya enaklah. Apalagi kalo kacangnya diaduk-aduk. Yum.

Tom Yam.

Tom Yam

Rasanya jauhh banget sama yang ada di Indonesia. Haha padahal yang pernah dicobain cuma Tom Yam di kantin kantor, yang sukses bikin ilfil. Kuahnya pedas dan segar. Dan lagi-lagi isi seafood-nya super royal.

Segala Rupa Seafood.

Dipilih.. dipilih..

Di Patong dan juga Phi Phi, segala macam seafood bertebaran di seluruh penjuru. Mau makan apa? Lobster, kepiting, udang, kerang, you name it, ada semua. Dan harganya pun murah sekali. Kemarin kami makan kerang, semangkuk besar Tom Yam, dua buah mantisa prawn besar, sepiring mango sticky rice, dan juga oyster hanya menghabiskan sekitar 1000 baht (sekitar 365 ribu rupiah) untuk 4 orang. Murah sekali, mengingat di loobie lobster per-porsi yang isinya dikit aja 120 ribuan (haha. masih nangis ngingetnya).

Kerang
Oyster

Oyster ini dimakannya mentah-mentah dengan cara diseruput. Mirip-mirip escargot-nya orang Prancis lah. Walaupun mentah, tapi ngga amis sama sekali dan segar. Rasanya? Ya rasa kerang.

Mantisa Prawn

Juaranya adalah si mantisa prawn. Kata Alex sih ini persilangan cangcorang dan udang (tapi saya ngga percaya sih). Mantisa prawn ini dimasak dengan bumbu cabai garam dan ada jahenya juga. Aaah tidak bisa dideskripsikan betapa perpaduan dagingnya yang lembut dan bumbunya yang pedas asik lumer di mulut. Bahkan ketika udah habis, kami sampai ngemilin bumbunya saking enaknya.

Mango Sticky Rice.

Mango Sticky Rice

Biasanya dimakan sebagai dessert. Mungkin agak aneh ya makan ketan pake mangga segar. Tapi ternyata perpaduannya enak sekali. Mangganya manis dan fresh karena baru aja dipotong. Di ketannya ada semacam kuah manis yang kayaknya terbuat dari santan, dan ada topping semacam chips gitu. Meskipun manis, tapi ngga bikin eneg.

Pineapple Fried Rice.

Nasi goreng nenas di dalam nenas
Nasi goreng dengan nenas. Porsinya super jumbo dan disajikan dengan kulit nenasnya. Satu porsi nasi goreng ini bisa dimakan oleh 2-3 orang. Rasa nasi gorengnya super unik. Bumbunya terasa seperti kari dan yang bikin unik adalah nenas, kismis, dan almondnya. Jadi ketika dimasukkan ke mulut akan terasa kari, lalu nenasnya tergigit dan terasa manis, lalu ketika kismisnya tergigit akan ada rasa asam dari kismis yang unik, dan juga almond yang gurih. Aaaaah, enak sekali. Ditambah seafoodnya yang juga melimpah.

Papaya Salad.

Papaya Salad

Rasanya mirip asinan bogor dengan bahan baku pepaya muda. Rasanya asam, pedas, dan segar.

Rock N Roll Chicken.

Ini dia juaranya. Jadi ceritanya sehabis hopping island, kami pun lapar dan ingin makan. Ray, teman baru saya, bilang kalau dia tau tempat yang menjual bubur enak yang direkomendasiin oleh temannya. Sampailah kami di sebuah tempat bernama Bamboo Cafe. Tempatnya mungil. Perpaduan antara studio tato, mini bar, dan ada restoran kecil yang menjual makanan ini. Ternyata mas-masnya tidak menjual bubur, tapi dengan pedenya dia bilang kalau dia jualan nasi ayam yang dia yakin banget kalo kami pasti bakal suka. Katanya nasinya dibumbuin rempah-rempah dan juga ada sup-nya yang bikin perpaduan rasanya bakal enak sekali. Okelah karena memang udah laper dan harganya murah (50 baht saja) dan setelah diyakinkan bahwa ini halal, makanlah kami di sana.

Hanya 50 baht
Rock n roll chicken rice

Suapan pertama. Heaven! Kalau kata Ray, "Sempurna!". Sekarang meskipun saya lagi blenek sama yang namanya ayam, untuk yang satu ini exception. Ayamnya lembut dan lumer di lidah. Bahkan mbak Elly yang vegetarian juga takluk dengan makanan ini. Haha. Nasinya sangat gurih karena ada bumbu rempah-rempahnya. Kuah supnya pedas, segar, dan unik susah dijelaskan. Sederhana dan eksotis. Yang melengkapi itu semua adalah sambal yang ya ampun enak sekalii. Belum lagi orang-orang di sana yang ramah sekali. Bikin yang makan juga jadi senang. Mas-masnya orang muslim Myanmar, tapi sekujur badannya penuh tato. Orangnya friendly dan ngomongnya ceplas-ceplos.

Ini dia, chef rock n' roll

Yang bikin takjub adalah karena sang chef yang gayanya rock 'n roll pisan. Seorang tatoo artist yang sangar dengan rambut gondrong tapi saya yakin dia masaknya pake hati. "We made all of this with our hand, the chicken, the rice, the soup. All of it, my friend", katanya. Tampang boleh sangar, tapi rasa masakannya lembut banget kayak hello kitty.

Sangking enaknya (dan murahnya), kami sampai kembali ke sana lagi di hari yang sama. Hahaha. Berhubung saya lupa nama makanannya, maka saya sebut Rock N Roll Chicken. Ini nih, yang bakal bikin kangen sama Phi Phi. I'm a girl with one happy tummy!

Kayaknya saya salah besar nulis postingan makanan siang-siang gini. Cemilan mana cemilan.

1 comment

  1. sumpah pingin bgt nasi goreng nanas sm nasi mangga itu.. ga terlalu suka menu thai tp kok
    yang ini kayaknya yummy sekali :9
    and the rock and roll vibe from that gnr chef really look like fun!

    ReplyDelete