sepatu tuan frank.

tuan frank mempunyai sepasang sepatu antik yang terbuat dari kulit domba. sepatu itu terlihat menarik dan sangat nyaman sekali di kaki. dengan ukiran khas pada bagian tapaknya.
tuan frank sangat menyayangi sepatu itu. dia selalu memakai sepatu antik itu ketika bepergian. dia juga selalu mencuci dan merawat sepatunya seorang diri, tidak seorang pun ia izinkan menyentuh sepatu tersebut.

tuan frank berkerja sebagai pemetik buah. ia berkerja dari pagi hingga menjelang sore di kebun-kebun buah milik penduduk desa. kebetulan desa tersebut terkenal sebagai penghasil apel. kebun-kebun apel tersebar luas di desa tersebut dengan pohonnya yang rimbun dan tinggi menjulang. tuan frank berkerja dengan sangat cekatan. dalam satu hari ia bisa memetik habis seluruh apel di 5 kebun sekaligus. ternyata rahasianya terletak pada sepatu kesayangannya. dengan sepatu tersebut tuan frank bisa melompat tinggi sehingga tidak perlu repot memanjat pohon yang tinggi. ternyata sepatu tersebut adalah sepatu ajaib! tuan frank mendapatkannya dari seorang penyihir yang tinggal di kaki bukit atas kebaikannya menampung penyihir tersebut bermalam di rumahnya.

edith, seorang gadis kecil yang tinggal di sebelah rumah tuan frank sangat terkagum-kagum dengan sepatu ajaib itu.
"bolehkah aku meminjamnya sebentar tuan frank? aku ingin mengambil layangan yang sudah lama tersangkut di atap rumahku," pintanya.
"tidak edith, dirimu masih kecil untuk memakai sepatu ini," tolak tuan frank.

di lain hari edith memohon kembali
"tuan frank, bisakah dirimu menyentuh awan-awan yang seperti kapas itu?"
"tentu saja bisa edith, sepatuku ini bisa membawaku hingga lapisan langit ke tujuh!" jawabnya.
"bolehkah aku meminjamnya sebentar? aku selalu penasaran ingin merasakan lembutnya awan-awan itu, tuan frank," pintanya lagi dengan nada memelas.
"sayang sekali aku hendak pergi berkerja edith," tuan frank lalu bergegas pergi dari rumahnya.

suatu hari di musim panas, setelah selesai berkerja tuan frank beristirahat di pinggir sungai kecil di dekat kebun nyonya molly sambil memakan bekal makan siangnya.
"air sungai ini segar sekali. tidak ada salahnya jika aku mandi sebentar menyegarkan badan. panas sekali udaranya aku hampir meleleh!" pikirnya.
tuan frank pun segera melepaskan pakaiannya lalu meletakkannya di bawah pohon di dekat sungai. namun malang sekali ternyata ada pencuri yang kebetulan lewat dan mengambil seluruh barang-barang milik tuan frank.

tuan frank sedih sekali mendapati tidak ada satupun barangnya yang tersisa. termasuk sepatu ajaib itu pun hilang juga. sekarang ia menjalani pekerjaannya tanpa sepatu itu dengan sangat susah payah. penghasilannya pun mengurang secara drastis.
"ahh. seandainya sepatu ajaibku itu kembali lagi, yah walaupun sedikit mustahil, tetapi jika sepatu itu benar-benar kembali lagi, aku akan meminjamkannya ke edith. PASTI!" pikirnya.

berita hilangnya sepatu ajaib tuan frank sudah menyebar ke seluruh desa. edith juga turut sedih mendengar berita tersebut.

suatu hari, edith ikut dengan ibunya menuju pekan, semacam pasar yang hanya diadakan seminggu sekali di desanya. saat ibunya sedang membeli sayur mayur, edith iseng melihat-lihat barang loak yang dijajakan di sebelah tukang sayur. edith terkejut sekali mendapati sepatu tuan frank berada di antara barang-barang loak yang dijajakan. dengan penuh rasa tidak percaya edith mengambil sepatu tersebut dan memperhatikan dengan seksama. ya, benar itu sepatu ajaib tuan frank, dengan ukiran khas pada tapaknya.

edith pun menawar sepatu tersebut. ia hanya membawa 3 koin emas hasil dari tabungannya yang tadinya hendak dibelikan boneka. harga sepatu tersebut 5 koin emas. setelah bersikeras menawar, penjual barang loak tersebut setuju dengan harga 4 koin emas, edith pun memberitahu ibunya yang dengan senang hati menolong memberikan tambahan 1 koin emas agar tuan frank dapat berkerja seperti biasa.

tuan frank senang bukan main mendapati sepatu ajaib kesayangannya kembali. tuan frank segera memakai sepatu tersebut lalu melompat menuju atap rumah edith dan membawakan layang-layang yang sudah lama tersangkut disana. tuan frank juga melompat menuju langit dan membawakan edith segumpal awan yang lembut sekali. edith senang bukan main, ia pun segera pulang membawa segumpal awan dan layang-layang dengan senyum yang mengembang.

tuan frank segera membawa sepatu itu masuk kedalam rumahnya, lalu menyimpannya di lemari dan di kunci dengan aman. tuan frank lupa akan janjinya untuk membiarkan edith meminjam sepatu tersebut bila sepatu itu kembali padanya.

yah, begitulah sifat jelek manusia. mudah berjanji dan lebih mudah lagi untuk mengingkarinya. apakah kamu begitu? semoga tidak ya, karena janji akan membuat orang lain berekspektasi.

No comments