And time will come to everyone.

"Mir, Budi kritis x mir, tolong zikir mir"
"Lagi di RS re? Kenapa dia? Astaghfirullah.."
"Udah dibantu syahadat mir. Udah berdarah mulutnya, aku jadi mewek gini. Kabarin temen2 yah"
"Aku pengen disana re.."
"Udah datar jantungnya mir."
"Jadi? Budi udah ngga ada?"
"Udah ga ada mir."
"......"

Konsentrasi saya langsung buyar total ketika sms dari Reihan datang bertubi-tubi di sore 11 April kemarin. Sudah hampir seminggu sahabat saya dari SMA, Budi Andana Marahimin, koma tak sadarkan diri karena penyakit leukimia yang dideritanya. Rasanya baru kemarin ketika saya sedang berlibur di Pulau Harapan saya menerima telepon yang mengabarkan Budi baru saja kritis tak sadarkan diri.


Tidak banyak yang tau memang, mengenai Budi dan penyakitnya. Saya hanya ingat suatu hari sepulang sekolah ketika saya dan Budi sedang makan berdua di depan SMA kami sambil membicarakan apa saja. Tentang saya dan keluarga, tentang Budi dan keluarganya. 

"Aku dulu sempet leukimia soalnya mir."
"HAH? Terus gimana?"
"Iya, pas kecil. Cuma udah sembuh. Makanya aku dulu pas kecil kurang bahagia"
"Emang bisa gitu sembuh?"
"Bisa lah.. Belum parah kok.."

Dibalik sifat Budi yang semua orang tau pasti, agak annoying terkadang. Tapi semangatnya dalam menjalani hidup sangat perlu diingat, dan itu yang paling saya acungi jempol. Saya ingat persis saat itu saya dan Budi tergabung dalam satu ekskul Jurnalistik dan saat itu setelah mengikuti kursus kilat fotografi di Mata Hati, kami jadi berobsesi penuh mempunyai kamera DSLR. Dan pada akhirnya, Budi mendapatkan kamera Nikon kesayangannya sekarang secara gratis. Dengan modal kamera poket dan komputer pinjaman untuk mengedit foto (ya! bahkan komputer saja dia tidak punya saat itu), Budi berhasil memenangkan suatu lomba fotografi dengan kamera DSLR sebagai hadiahnya. Saya ingat sekali ia pernah bilang, "kreatif itu adalah gimana kita bisa produktif didalam segala keterbatasan mir.." Selanjutnya lomba demi lomba ia juarai. Budi fotografer hebat.


Budi yang suka main ke rumah saya sampai larut malam ketika saya berada di Medan. Budi yang udah kenal dengan seluruh anggota keluarga saya. Sampai Ibu saya ikut menangis saat saya telpon kemarin. Beliau berkata hal yang paling diingat adalah ketika Budi menjemput saya jam 5 pagi ke rumah karena ada job motret nikahan. Hal yang Ibu saya katakan saat itu adalah "Pasti Mira jadi ga kedinginan nih Bud dibonceng kamu, soalnya kamu besar, nahan angin dari depan"

Budi maaf kemarin liburan Nyepi aku ngga sempet ketemu, padahal aku lagi di Medan waktu itu. Coba waktu itu aku ikut ajakanmu untuk ikut workshop fotografi, mungkin kita bisa bercerita lebih banyak lagi. Maaf aku suka kesel kalo kau suka annoying dan ga mau pulang-pulang padahal itu udah malem dan aku udah ngantuk. Aku pasti rindu segala ejekanmu tentang "gadis anomali" hahahhaa pasti inget ya. Bud, kalau saja kau sempat membuka mata sebentar melihat sekelilingmu, pasti kau bakal terkejut melihat begitu banyak orang yang peduli denganmu. Kemarin sempat ada acara penggalangan dana loh Bud, foto-foto hasil karyamu dilelang. Semua peduli. Maafin aku juga, ga sempet menjengukmu.

September 2009 - Ulang tahun saya. Kalian datang ke rumah pura-pura jadi hantu lalu membawa saya bermain kembang api dan melihat mentari pagi di pantai.

"Bud, aku punya permintaan. Fotoin aku di grafitti yang ada tulisan LOVEMIRA itu dong yang di ringroad"
"Sekarang mir? ayo!"

Mungkin ini yang terbaik buat Budi. Mungkin Allah bener-bener sayang sama Budi, dan gak pengen Budi menderita lebih lama. No one knows what the future will bring. Selamat jalan Bud, I'll miss you.

All day along with you in every minutes left
Seems to be an endless conversation
In any words

And time will come to everyone

Will you believe in destiny? You will see
And time will come to everyone. Will you believe?

There's nothing to fear

An angel with me
When i leave my shadow to universe
Don't follow me on
To the world i would be.

So long. it's a glorious time

Glorious time.....

 The Adams - Glorious Time

3 comments

  1. Miraaa...:( sedih kali kaaan...aku nyesal kali krn gak sempat jenguk Budi...:(( dah ternyata selama sebulan itu dia bolak balik Penang untuk check up. aku gak tau...:(

    ReplyDelete
  2. Sumpah ndook, sampe sekarang masih gak percaya karena gak liat langsung bahkan hingga dia dimakamin. aku ngerasanya kaya ini semua boong, kaya budi cuma tidur aja dan suatu saat bakal bangun dan nyapa aku lagi "Apa cerita mir?" gituuuu.. :(

    ReplyDelete
  3. kak aku sedih bgtt kak dia yg bikin fotoku masuk pameran deviantart pertama kali :( will miss you bang budi

    ReplyDelete