Flores Trip : #5 - Pesona Danau Tiga Warna Kelimutu


Setelah puas menjelajah indahnya Kepulauan Komodo, kami pun segera kembali ke Labuan Bajo untuk meneruskan perjalanan menjelajah Pulau Flores. Sebenarnya ada banyak sekali tujuan yang sangat menarik di pulau ini. Tapi karena waktu kami yang sangat terbatas, mau tak mau kami harus memilih. Pilihan pun jatuh ke Danau Kelimutu. Untuk generasi 90-an pasti akrab banget sama danau yang satu ini karena gambarnya muncul di pecahan uang lima ribu rupiah kala itu. Danaunya ada tiga dengan warna yang berbeda dan bisa berubah-ubah. Kelimutu terletak di Kabupaten Ende yang letaknya di ujung bawah Flores. Dari Labuan Bajo bisa naik travel atau Bis dengan waktu tempuh sekitar 10 jam. Karena waktu kami yang terbatas dan konon jalan lintas Flores itu rawan longsor, kami pun memilih terbang dari Labuan Bajo ke Ende. Ada banyak maskapai yang melayani rute ini seperti Wings Air, TransNusa, dan juga Garuda. Waktu tempuhnya sekitar 45 menit.


Sampai di Ende, kami langsung menghampiri jemputan kami, Pak Alan, yang menunggu di kedatangan bandara dengan membawa kertas bertuliskan "Ibu Mira". Dari Ende, harus menempuh perjalanan darat lagi sekitar 2 jam ke sebuah desa bernama Moni, yang merupakan desa terdekat ke Kelimutu. 

Tiba di Ende

Perjalanan Ende - Moni lumayan mengocok perut dengan tikungan-tikungan curamnya. Untuk yang gampang mabok, lebih baik bekali diri dengan obat andalan dan bersiap tidur hingga sampai tujuan. Hari sudah sore ketika kami sampai di Moni. Setelah berkeliling mencari penginapan yang cocok, sampailah kami di Kelimutu Restaurant and Lodge kepunyaan Bu Maria. Penginapannya ada di kanan jalan, termasuk yang pertama ditemui dari arah Ende. Penginapannya masih baru. Kamarnya bersih dan luas, kamar mandinya juga bersih dan dilengkapi dengan air hangat (ini penting di Moni yang ternyata dingin). 400ribu/malam untuk 5 orang, include sarapan. Lumayan banget kan. Bu Maria juga super ramah dan banyak ngobrol. Beliau orang Flores asli yang kuliah di Malang dan akhirnya kembali ke Moni untuk merintis usaha penginapan dan restoran.

Kelimutu Restaurant and Lodge

Pemandangan dari penginapan

Jam 5 pagi saya sudah ditelpon oleh Pak Alan agar segera bersiap-siap. Yap, kami akan ke Kelimutu untuk menyaksikan matahari terbit. Setelah perjalanan 30 menit yang agak horror karena super gelap tanpa penerangan ditambah jalanan yang super berkelok-kelok, sampailah kami di parkiran Taman Nasional Kelimutu. Setelah membayar tiket masuk yang murah (lupa berapa, tapi murah banget), kami harus jalan sekitar 30 menitan lagi untuk sampai ke viewpoint danau. Tapi tenang aja, jalannya landai dan tangga-tangganya juga sudah lumayan rapih.


Menuju puncak bukit itu.


Monumen, tempat memandang danau-danau

Kabut mulai menyingkir

Sayang sekali waktu itu karena sehabis hujan deras, kabutnya cukup tebal sehingga kami tidak bisa melihat matahari terbit. Bahkan ketiga danau-nya juga tertutup kabut. Sambil menunggu, kami membeli kopi yang dijual oleh ibu-ibu di atas. Secangkir kopi seharga 5 ribu rupiah sangat nikmat dinikmati di pagi sedingin itu. Gemas akan kabut yang tak kunjung pergi, si Ibu penjual kopi mulai bersiul-siul berusaha mengusir kabut. Dan ternyata perlahan-lahan siulannya berhasil mengusir kabut itu. Tiga buah danau pun mulai terlihat jelas dengan warna-warnanya yang ajaib. Saya mendapatkan warna biru muda, hitam, dan hijau. Pemandangan yang sangat magical!

Pose dulu di Tiwu Ata Mbupu (biru) dan Tiwu Ata Polo (hitam)


Tiwu Ata Polo berwarna hitam misterius.


Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang letaknya agak terpisah

Tiga buah danau tersebut sebenarnya berada di kawah sebuah gunung berapi bernama Gunung Kelimutu. Danau-danau ini unik karena memiliki warna yang berbeda dan bisa berubah-ubah warnanya, tergantung dengan kondisi alam. Tapi di balik itu semua, masyarakat sekitar menyimpan sebuah kepercayaan terhadap danau-danau ini. Menurut kepercayaan mereka, danau-danau ini merupakan tempat 'berpulang' bagi arwah-arwah orang yang sudah meninggal. Danau berwarna hijau atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna hitam atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna biru muda atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.


Air minum Kelimutu, eksis di Ende dan sekitarnya (bukan iklan)

Perjalanan pulang

Ibu penjual minuman hangat, orang Flores super ramah semuanya!

Foto keluarga di depan gerbang masuk

Notes:
  1. Ada banyak cara untuk ke Moni. Bisa naik travel (60-70ribu), ojek (100ribu) bis umum tujuan Maumere, atau menyewa mobil.
  2. Dari Moni ke Kelimutu memakan waktu 30 menit perjalanan full tanjakan! Ada jasa ojek yang siap mengantar ke Kelimutu dengan tarif sekitar 150 - 200 rb (PP)
  3. Jadi, kalau perginya ramean, lebih baik sewa mobil dari Ende untuk dibawa ikut menginap di Kelimutu. Tarifnya 1,2 juta permalam. Untuk penginapan tidak perlu khawatir, biasanya supirnya tidur di mobil atau seperti kasus saya kemarin, Pak Alan tidur di kamar supir di penginapan saya dan dapat makanan gratis juga. Gratis tanpa tambahan biaya menginap. Pak Alan : 082342797777

9 comments

  1. Naik ojek Moni - Ende 100 ribu mir :D

    ReplyDelete
  2. weits thanks moy tambahan infonya

    ReplyDelete
  3. Loh ada merk kelimutu ya? Aing pikir di Flores udah dimonopoli merek Ruteng wkwkwk

    ReplyDelete
  4. Hahaha iya pas daerah Bajo aing juga liatnya yang merk Ruteng. Kayanya mulai dari dari daerah Ende, yang eksis si Kelimutu ini, Wir =))
    *penting lah dibahas.

    ReplyDelete
  5. Hai Mira, salam kenal.. saya devy, nemu blog Mira pas lagi nyari2 hotel di Moni.. tempat Mira nginep kayaknya lumayan yah.. mau kami coba deh.... bisa minta no telnya ibu Maria gak ya? Kelimutu rest& lodge? thks ya ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Devy, sayang sekali saya ngga nyimpen nomernya karena waktu itu langsung go show ke penginapannya, ngga booking2 :(

      Delete
  6. qwqwqw oke Mira gpp thank yuh :)

    ReplyDelete
  7. Hai Mba Mira, salam kenal saya Ranty. Boleh tau ngga Mba, total budget untuk trip Flores ini berapa?
    Ada rencana kesana pas weekend 17 Agustus mendatang hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo Ranty, bisa e-mail aku kali ya biar enak ngobrolnya. hehe. e-mailku mira.afianti@gmail.com :)

      Delete