Pemberhentian berikutnya, Ta Keo. Candi yang ini tinggi menjulang dan kami harus memanjat tangga-tangga curam ke atas. Challenge accepted!
OSH! Jangan kalah sama oma-oma Jepang yang masih kuat mendaki sampai atas. Karena tangganya tinggi-tinggi, jadi harus pegangan ke pinggir plus sedikit merayap buat manjatnya. Karena saat itu panas sekali, jadi batu-batunya pun ikutan panas. Hot!
Dari atas.
Perjalanan turun seperti biasa lebih berat dari pas naik. Aku takut ketinggian >.<
Totoro pengen ikutan pose.
Angkor Thom
Perhentian terakhir tapi paling besar. Angkor Thom ini adalah komplek yang terdiri dari beberapa bagian, The South Gate, Elephant Terrace, Leper King Terrace, Prasat Suor Prat, dan yang paling terkenal Bayon Temple. Mr. Thun menurunkan kami di South Gate, lalu kami berjalan kaki hingga Bayon.
Tengah hari muter-muter Angkor Thom dengan cuaca nyaris 37 derajat, rasanya pengen pulang ajaaa.
Candi yang lupa namanyaaa sangking banyaknya. Yang jelas di sini bisa naik ke atas juga. Tapi karena sudah lelah mendaki candi sebelumnya, di-skip aja deh jadinya.
Bayon Temple
Yang ini paling megah kayaknya. Disebut juga candi seribu wajah, karena banyak sekali ukiran patung Buddha di sini. Sayang karena ini perhentian terakhir dan kami sudah super lelah, jadi tidak terlalu tereksplor.
Bayon!
Setelah mengakhiri petualangan mabok candi di Angkor Wat ini dengan berfoto bersama di depan Bayon Temple, kami pun memutuskan pulang ke hostel. Chris benar, mustahil banget bisa kuat muter-muter Angkor Wat dari Sunrise hingga Sunset. Salut banget rasanya liat beberapa orang yang kuat muter-muter naik sepeda di sini.
Fiuh, akhirnya hutang menulis seri piknik di Kamboja selesai juga. Sampai bertemu di tujuan berikutnya!
Pengen banget ke sana.. :(
ReplyDeleteTapi kayaknya bangunannya lebih kokoh ya? Ngga lumutan kayak Borobudur :'