Hello, Brugge!

Menuju lebaran kemarin, saya 'meliburkan' diri sendiri selama 7 hari di tengah-tengah masa disertasi. Pas pamit ke supervisor, saya sih bilangnya mau mudik lebaran, ke Amsterdam. Saya bilang kalau ada sepupu saya yang tinggal di sana, dan karena Indonesia terlalu jauh, jadi saya berlebarannya bersama mereka aja. Yak, 'sepupu' yang dimaksud itu adalah Riwe, teman serumah saya waktu di Bandung dulu. Hahaha #sungkemPakTony

Saya tiba di Amsterdam 2 hari sebelum lebaran. Dan karena bingung mau main ke mana di Amsterdam, saya ajak Riwe jalan-jalan yang agak jauh. Saya bilang kalau saya pengen ke Brugge di Belgia. Tapi pas liat di peta, ternyata jaraknya lumayan jauh dan tiket keretanya mahal, jadinya kurang worth it kalo cuma untuk jalan-jalan sehari. Tapi beberapa hari kemudian Riwe bilang kalau dia nemu Blabla Car yang jalan dari Leiden ke Brugge pulang pergi di hari yang sama, cuma 19 euro PP.  Alhamdulillah berkah anak (agak) soleh yang pas Ramadan puasa 19 jam.

Belfry of Brugge

Pagi itu kami bergegas berangkat ke Leiden untuk bertemu dengan Blabla car yang sudah kami book sebelumnya. Untuk yang belum tau, Blabla car itu mirip kayak nebeng.com, tapi berbayar. Tebengan kami hari itu adalah dedek-dedek mahasiswa dari Leiden yang kuliahnya di Brugge. Setelah berkendara selama 2 jam 30 menitan dengan diiringi lagu ajep-ajep berbahasa londo, sampai lah kami di Brugge.

Sesuai dengan rumor yang terdengar, Brugge atau Bruges adalah kota kecil yang cantik. Kota ini dikenal juga sebagai The Venice from the North, karena tipikal kotanya yang mempunyai banyak kanal. Hari itu kami habiskan dengan berjalan kaki mengelilingi kota yang ternyata emang kecil, duduk di pinggir kanal sambil ngobrol, duduk di depan museum sambil melihat orang yang lalu lalang di alun-alun, lalu leyeh-leyeh lagi di bawah pohon sambil makan waffle, serba santai dan tak terburu-buru, sampai akhirnya ponsel pintar Riwe berbunyi menandakan kalau tumpangan kami akan segera berangkat kembali.



Rumah-rumahnyanya pinterest-able banget

Syapa nih~




Kanal, dan Church of Our Lady di kejauhan.












Kalau ke Belgia, jangan lupa makan waffle.

Basilica of the Holy Blood










2 comments

  1. Perasaanku aja apa memang kota ini pucat banget ya? Dan banyak kastil dimana-mana. Kenapa banyak kastil mir?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, kayak muram gitu ya. Itu bukan kastil tin. Ada yang gereja, ada yang gedung pemerintahan, ada yang cuma clock tower gitu. Hehe.

      Delete