Supir kami hari itu Firman, benar-benar lihai sekali. Dengan santai ia menyetir mobil dengan kecepatan yang lumayan membuat penumpang dag dig dug. Berkali-kali penumpang menjerit histeris namun Firman tetap santai mengendalikan mobil. Namun ternyata Firman kurang lihai dalam mengingat rute perjalanan. Setelah lama di perjalanan, kok tidak ada tanda-tanda udah deket ke Tongging. Akhirnya kami berhenti di sebuah Mesjid dan bertanya. Dan ternyata Tongging sudah kelewatan jauh saudara-saudara! Harusnya belok kiri, kita malah lurus. Jadilah berjam-jam nyasar dijalan. Kalau ngga ditanya mungkin kami udah nyasar ntah kemanaa. Parahnya jalanan terlihat sepi sekali. Rumah penduduk hanya satu-satu terlihat. Pom bensin tidak ada, mesjid apalagi karena daerah karo yang mayoritas penduduknya beragama kristen. Masalah terbesar adalah seluruh penumpang di mobil saat itu kebelet pipis. Dan Budi kebelet pup. hahahahaha Budi udah diem aja sepanjang perjalanan. Dan tak henti bertanya "kamar mandi dimana?" kasihan Budi jadi bulan-bulanan di mobil. Pemandangan di jalan indah sekalii, tetapi Budi menolak mentah-mentah untuk turun dan jepret jepret karena perutnya sudah bergejolak.
Akhirnya kami memutar arah lalu memutuskan untuk ke sipiso-piso saja, karena sudah sore dan bensin tidak memadai. Kami sampai di sana sekitar pukul 3 sore. Di sipiso-piso, kami bisa melihat Danau Toba dari atas dan melihat air terjun Sipiso-piso. Disana kami mengisi perut sementara Budi mengosongkan perut. Budi pun senang.
perkenalkan, ini yang namanya Budi Andana Marahimin, victim hari itu. Budi pun senang karena perut yang akhirnya telah dikosongkan diisi penuh kembali. hahahaha :D
Air terjun sipiso-piso di belakang kami :)
danau toba di belakang kami :)
walaupun sudah sering sekali melihat danau toba, saya tidak pernah berhenti terkagum-kagum melihat keindahannya.
Dari sana kami kembali ke Berastagi tapi ternyata jalanan maceet! Karena saat itu sedang ada pekan (semacam pasar) dan jembatan yang rusak. Kami pun sampai di Berastagi saat adzan maghrib berkumandang. Lanjut ke Peternakan Kelinci karena itulah tujuan utama yang sebenarnya.
Galih pun memilih-milih kelinci dan ngobrol-ngobrol sama abang-abang yang punya peternakan. Kami sibuk main dengan kelinci. Duh lucu-lucu banget deh gendut-gendut semuanya minta dicubit.
Jam 8 kami baru cabs dari Peternakan. Trus nungguin Ridha soalnya keluarganya mau nyusul ke Berastagi mo liburan jugaa. Macet sana-sini, ga ada sinyal sementara ijonk udah bolak balik nelfon karena dia udah nungguin di rumah. Dan akhirnya saya sampai di rumahh jam 11 malem. eww. Maaf ya ijonk my brade, sudah lama menunggu di rumah tapi tidak bertemu jua. Cuma papasan sama mobilnya di jalan pas mau balik ke rumah. Hari ini ijonk kembali ke negara asalnya di negara tetangga. Saya dan teman-temanpun berbaik hati mengantar ke bandara. hahahaha.
ngakak aku bacanya sumpah.
ReplyDeleteteringat momen2 kebodohan dan mem-bully budi+firman.
wajib diulang!
hahaha sungguh kesenangan tersendiri ya mem-bully mereka berdua.
ReplyDeleteayoayooooooo!