Another Sunny Day : Roadtrip Nyasaar!

Hari minggu kemarin, saya, Galih, Budi, Dhea, Ridha, Firman, Tasya, Bani, jalan-jalan ke daerah Berastagi, daerah pegunungan di dekat kota Medan. Tujuan utama dari perjalanan hari itu adalah menemani Galih membeli bibit kelinci untuk diternakkan. Galih yang seorang mahasiswa jurusan peternakan akhir-akhir ini sedang kerajinan sekali beternak kelinci di rumahnya. Sekitar jam setengah 10an, saya di jemput di rumah, lalu kita langsung berangkat ke Berastagi. Di jalan terjadi perdebatan hendak kemana kami disana. Karena kalau cuma beli kelinci doang mah nanggung. Akhirnya kami pun memutuskan tujuan ke Tongging dulu, lalu ke peternakan kelinci. Hahaha bener-bener di luar rencanaa, yah karena the best plan is no plan, bener ngga? Tongging adalah daerah di pinggiran danau toba yang berjarak 2 jam perjalanan kira-kira kalau dari Berastagi, Berastagi sendiri berjarak 2 jam dari Medan.


Supir kami hari itu Firman, benar-benar lihai sekali. Dengan santai ia menyetir mobil dengan kecepatan yang lumayan membuat penumpang dag dig dug. Berkali-kali penumpang menjerit histeris namun Firman tetap santai mengendalikan mobil. Namun ternyata Firman kurang lihai dalam mengingat rute perjalanan. Setelah lama di perjalanan, kok tidak ada tanda-tanda udah deket ke Tongging. Akhirnya kami berhenti di sebuah Mesjid dan bertanya. Dan ternyata Tongging sudah kelewatan jauh saudara-saudara! Harusnya belok kiri, kita malah lurus. Jadilah berjam-jam nyasar dijalan. Kalau ngga ditanya mungkin kami udah nyasar ntah kemanaa. Parahnya jalanan terlihat sepi sekali. Rumah penduduk hanya satu-satu terlihat. Pom bensin tidak ada, mesjid apalagi karena daerah karo yang mayoritas penduduknya beragama kristen. Masalah terbesar adalah seluruh penumpang di mobil saat itu kebelet pipis. Dan Budi kebelet pup. hahahahaha Budi udah diem aja sepanjang perjalanan. Dan tak henti bertanya "kamar mandi dimana?" kasihan Budi jadi bulan-bulanan di mobil. Pemandangan di jalan indah sekalii, tetapi Budi menolak mentah-mentah untuk turun dan jepret jepret karena perutnya sudah bergejolak.


pemandangan di jalan, difoto dari mobil.
Akhirnya kami memutar arah lalu memutuskan untuk ke sipiso-piso saja, karena sudah sore dan bensin tidak memadai. Kami sampai di sana sekitar pukul 3 sore. Di sipiso-piso, kami bisa melihat Danau Toba dari atas dan melihat air terjun Sipiso-piso. Disana kami mengisi perut sementara Budi mengosongkan perut. Budi pun senang.


perkenalkan, ini yang namanya Budi Andana Marahimin, victim hari itu. Budi pun senang karena perut yang akhirnya telah dikosongkan diisi penuh kembali. hahahaha :D


Air terjun sipiso-piso di belakang kami :)


danau toba di belakang kami :)


walaupun sudah sering sekali melihat danau toba, saya tidak pernah berhenti terkagum-kagum melihat keindahannya.

Dari sana kami kembali ke Berastagi tapi ternyata jalanan maceet! Karena saat itu sedang ada pekan (semacam pasar) dan jembatan yang rusak. Kami pun sampai di Berastagi saat adzan maghrib berkumandang. Lanjut ke Peternakan Kelinci karena itulah tujuan utama yang sebenarnya.

Galih pun memilih-milih kelinci dan ngobrol-ngobrol sama abang-abang yang punya peternakan. Kami sibuk main dengan kelinci. Duh lucu-lucu banget deh gendut-gendut semuanya minta dicubit.






Jam 8 kami baru cabs dari Peternakan. Trus nungguin Ridha soalnya keluarganya mau nyusul ke Berastagi mo liburan jugaa. Macet sana-sini, ga ada sinyal sementara ijonk udah bolak balik nelfon karena dia udah nungguin di rumah. Dan akhirnya saya sampai di rumahh jam 11 malem. eww. Maaf ya ijonk my brade, sudah lama menunggu di rumah tapi tidak bertemu jua. Cuma papasan sama mobilnya di jalan pas mau balik ke rumah. Hari ini ijonk kembali ke negara asalnya di negara tetangga. Saya dan teman-temanpun berbaik hati mengantar ke bandara. hahahaha.

2 comments

  1. ngakak aku bacanya sumpah.
    teringat momen2 kebodohan dan mem-bully budi+firman.
    wajib diulang!

    ReplyDelete
  2. hahaha sungguh kesenangan tersendiri ya mem-bully mereka berdua.
    ayoayooooooo!

    ReplyDelete