novel ini saya pinjam kemarin waktu lagi main ke rumahnya dhea. iseng saya minjemnya, udah lama soalnya ga baca novel-novel pop ringan begini. dan ternyata novel ini berguna sekali di hari-hari awal magang saya di telkom, soalnya bener-bener nganggur di kantor.
novel karangan sitta karina ini masih agak-agak nyambung sama novel-novel sebelumnya, yaitu nyeritain tentang personil keluarga Hanafiah. di buku titanium ini giliran kisah cinta Austin Hanafiah, kakak dar Inez Hanafiah (tokoh dari novel pesan dari bintang), yang dibahas. diceritakan Austin Hanafiah jatuh cinta ke Romijn Van Singgih, seorang wanita yang juga permaisuri Indonesia, wanita yang ia temui di coffee shop. Romy, nama panggilan perempuan ini, membuat Austin jatuh hati karena pembawaannya yang asik dan riang dan tidak berlagak sok socialite seperti wanita-wanita yang ia dekati sebelumnya. yah seperti biasa ada konflik sana sini, dendam masa lalu, blablabla.
saya suka dengan novel-novel sitta karina yang sebelumnya. ringan tapi asik. namun entah kenapa saya susah sekali nyelesaiin buku ini, soalnya lumayan ngebosenin karena si penulis menggambarkan situasi yang 'terlalu' detail seperti merk baju apa yang dipakai oleh tokoh-tokohnya, merk tas, sepatu, dsb dsb. yah saya tau itu semua menggambarkan lingkungan kalangan socialite. lalu terlalu banyak tokoh yang sebenarnya tidak teralu mendukung cerita, dan juga terlalu banyak kejadian klise di cerita novel ini, jadi berasa kaya baca sinetron.
kesimpulannya: Putri Hujan dan Ksatria Malam masih lebih bagus dari novel yang ini.
novel karangan sitta karina ini masih agak-agak nyambung sama novel-novel sebelumnya, yaitu nyeritain tentang personil keluarga Hanafiah. di buku titanium ini giliran kisah cinta Austin Hanafiah, kakak dar Inez Hanafiah (tokoh dari novel pesan dari bintang), yang dibahas. diceritakan Austin Hanafiah jatuh cinta ke Romijn Van Singgih, seorang wanita yang juga permaisuri Indonesia, wanita yang ia temui di coffee shop. Romy, nama panggilan perempuan ini, membuat Austin jatuh hati karena pembawaannya yang asik dan riang dan tidak berlagak sok socialite seperti wanita-wanita yang ia dekati sebelumnya. yah seperti biasa ada konflik sana sini, dendam masa lalu, blablabla.
saya suka dengan novel-novel sitta karina yang sebelumnya. ringan tapi asik. namun entah kenapa saya susah sekali nyelesaiin buku ini, soalnya lumayan ngebosenin karena si penulis menggambarkan situasi yang 'terlalu' detail seperti merk baju apa yang dipakai oleh tokoh-tokohnya, merk tas, sepatu, dsb dsb. yah saya tau itu semua menggambarkan lingkungan kalangan socialite. lalu terlalu banyak tokoh yang sebenarnya tidak teralu mendukung cerita, dan juga terlalu banyak kejadian klise di cerita novel ini, jadi berasa kaya baca sinetron.
kesimpulannya: Putri Hujan dan Ksatria Malam masih lebih bagus dari novel yang ini.
sekian dan terimakasih. mari kembali bekerja.
(ditulis di kantor di tengah ketidakjelasan dan keinginan membuat sesuatu yang berarti dibanding sekedar bengong) :)
hi,, aku juga baca novel ini lohh.. critanya hampir sama sih dari novel ke novel.. adegan mafia nya juga agak mirip sama "putri hujan dan ksatria malam"...
ReplyDeleteaku bacanya malah ga mau berhenti klo blom slesai... hehe...
klo kamu agak bosen dgn cara dia critain khidupan sosialita,, aku malah suka banget sgala macam ttg sosialita... hehe...
tp yg psti ceritanya sitta karina emang keren2.. hehe...
udah baca yg Seluas Langit Biru blm??
itu juga bagus lohh...
hahaha aku udah baca semua seri keluarga hanafiah. termasuk seluas langit biru. nah kalo yang itu aku sukaa. tapi mungkin karena ceritanya terlalu monoton (mirip-mirip di tiap novelnya) jadi agak ngebosenin kali yahh. hehe
ReplyDelete