Cuma punya waktu kurang dari 24 jam di Phnom Penh sebelum pindah kota ke Siem Reap. What to do?
Exploring!
Karena saya nggak pernah beli simcard kalau lagi piknik, koneksi internet hanya bergantung ke WiFi gratisan di hostel. Pintalah peta ke resepsionis untuk menghindari nyasar.
Sisowath Quay, taman terbuka di pinggir Sungai Mekong. Deket banget dari hostel. Banyak monk berkeliaran di sini, tapi nggak berani motretnya, jadi dari jauh aja curi-curi. Hehehe.
Sungai Mekong.
Yang saya suka dari Phnom Penh, walaupun kotor dan agak chaos, susunan kotanya asik. Banyak taman dan ruang publik terbuka yang dimanfaatkan oleh warga sekitar. Seandainya di Indonesia taman-tamannya asik beginii. Yang ini mereka lagi main sesuatu yang saya ga tau namanya apa. Pokoknya melibatkan tendangan kaki dan suatu benda yang mirip dengan kok bulu tangkis. Ada yang tau namanya apa?
Ini lagi senam asik. Lagunya ceria dan gerakannya nyantai kayak mengikuti gerakan angin. Nggak jedak jeduk energik kayak aerobik di Indonesia. Yang bikin lucu, ada beberapa peserta yang gerakannya improvisasi dan asik banget, dan instrukturnya gendut banget! Lucuuuu. Kami nontonin ini lama banget sambil ikutan joged juga. Hehehe.
Main ke Phnom Penh Night Market, masih sekitaran Sisowath Quay.
Souvenir-souvenir.
Hiruk pikuk Night Market.
Di Night Market waktu itu lagi ada semacam kontes menyanyi. Tapi anehnya, semua lagunya bergenre ballad yang gloomy dan super galau. Meski ga tau liriknya, tapi pas dengerin jadi bikin perasaan ngga enak. Mirip-mirip lagu Tenda Biru-nya Dessy Ratnasari tapi dikaliin 5 gloomy-nya. Kami sampai curiga dan berasumsi jangan-jangan tulisan di banner belakang artinya adalah "Kontes Menyanyikan Lagu Sedih".
Street food.
Pujasera lesehan. Mirip Indonesia ya.
Gedung Parlemen kata supir tuktuk.
Patung Norodom Sihanouk, dulunya Raja Kamboja. Di Kamboja mataharinya ada 9! Super panassss.
Agak mirip Soeharto mukanya.
Nggak jauh dari situ, ada monumen kemerdekaan Kamboja.
Royal Palace. Sayangnya waktu itu lagi tutup. Kalau mau ke sini perhatikan jam berkunjung, tiap jam 12 - 2 siang, istana ini memang tertutup untuk umum.
Di halaman depan Royal Palace.
Banyak merpati jinak.
Supir tuktuk yang namanya, seperti kebanyakan orang Kamboja lain, sangat susah untuk didengar dan diingat. Terimakasih, Bapak.
No comments