Dengan nyawa yang belum terkumpul penuh, kami terpaksa turun dari van yang ternyata telah sampai di perhentian terakhirnya. Saya mengedarkan pandangan ke sekitar, ada lapangan luas dengan beberapa balon udara yang hendak bersiap-siap terbang. Di kejauhan kelihatan siluet bukit-bukit karst yang tampak seperti lukisan. Setelah perjalanan sejauh 158 km yang ditempuh dengan waktu 3 jam dari Vientiane, melewati jalanan yang rusak di sana sini dengan pemandangan desa-desa yang diselimuti debu, akhirnya kami tiba di Vang Vieng.
Sedikit shock awalnya, karena selain balon udara, tidak ada tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa ini adalah tempat wisata yang kami tuju. Tidak ada kerumunan turis, barisan hostel, ataupun restoran. Setelah melihat di peta ternyata kami harus jalan sedikit untuk menuju daerah tempat hostel kami berada. Banyak tuk tuk yang menawarkan jasanya di sekitar tempat perhentian mini van, tapi karena ingin ngirit, kami pun memutuskan untuk berjalan kaki sekalian untuk berkenalan dengan Vang Vieng.
Gadis-gadis laos bersepeda sore. Yang hitam dengan tenunan putih di bawah itu rok seragam sekolahnya.
Kesan pertama di Vang Vieng : debuan banget! Dan dalam hati sampai berulang kali nanya, "ini beneran tempat wisata?" soalnya kotanya kayak cuma seupil banget, cuma ada satu jalan utama. Sampai di hotel kami, Chillao Youth Hostel, baru yakin kalau ini beneran Vang Vieng karena ada beberapa rombongan bule yang baru pulang tubing sambil bawa-bawa ban dengan keadaan mabok dan lanjut mabok di hostel (karena salah satu fasilitas hostel kami adalah free whisky!). Di hotel juga diputer musik gede-gede (Justin Bieber di-repeat sampe bosen).
Kami langsung pesen tour untuk besok pagi di resepsionis hostel. Ada beberapa paketan, dan kami pilih paket seharga 30 dollar yang isi kegiatannya tubing di gua, kayaking, zip-line (flying fox), dan berenang di blue lagoon. Belakangan kami baru tau kalo ini paket yang paling mahal dan sebenarnya bisa dimodifikasi, misalnya kalau kita cuma mau tubing dan kayaking doang. Tapi buat yang suka kegiatan berbau alam dan memacu adrenalin, paket lengkap ini sangat saya rekomendasikan.
Nyobain Kopi Laos yang katanya enak. Tapi kurang pas di lidah saya.
Pagi harinya setelah selesai sarapan, kami dijemput di hostel. Jemputannya adalah mobil dengan bak terbuka berisi dua kursi memanjang berhadapan -- mirip angkot. Setelah menjemput beberapa orang lagi, kami pun langsung berangkat ke spot pertama, Tham Nam (water cave). Petualangan hari itu pun dimulai!
Menuju Tham Nam
Di sekitar pintu masuk gua. Suasananya mirip tempat wisata rakyat di Indonesia ngga sih? Haha.
Pas nyampe di Tham Nam, kami yang awalnya nggak tau kalau tubingnya di gua, langsung shock. Soalnya yang keliatan cuma kayak genangan air dan banyak ban di pinggirnya. Kami kira tubingnya di genangan air itu. Hahaha. Ternyata pas briefing baru tau kalau tubingnya itu di sungai di dalam gua. Yah, mirip dengan Gua Pindul atau Kalisuci di Jogja. Tapi yang ini treknya sangat panjang dan super duper gelap. Sumber cahaya cuma dari headlamp makanya kayaknya percuma bawa kamera ke sana. Kami menyusuri gua dengan bantuan seutas tali. Seru awal awalnya, tapi lama kelamaan pegel luar biasa. Belum lagi karena jalurnya ada satu, ada saat di mana rombongan kami berpapasan sama rombongan lain dari arah yang berlawanan, sehingga kadang nggak dapet tali penuntun (yang cuma satu) itu. Jadinya harus susah payah mengendalikan bannya biar jalan. Seru!
Yang di belakang kami itu pintu masuk ke guanya.
Chill di saat orang lain siap siap mau makan siang
Habis tubing, kami makan siang bareng dengan menu nasi goreng, grill-grillan yang isinya paprika, nanas, sama ayam (nyam enakk), dan baguette (ini aneh banget nasi goreng plus baguette hahaha). Selanjutnya lanjut ke kegiatan kedua yaitu kayaking! Nah, kayaking ini tempatnya di Nam Song River. Rutenya sih sekitar 20 km menyusuri sungai sampai ke pusat kota Vang Vieng. Cuma karena kami ambil paket lengkap, rute kami hanya 10km, dilanjut zip-line, dan setelahnya kami lanjut naik mobil ke Blue Lagoon. Di sungai ini juga banyak orang yang tubing. Kayak cuma duduk di ban sambil ngebir dan chill menikmati hidup. Life's good bangetlah emang kalo di Vang Vieng.
Rombongan kami
Kayaking vs Tubing
Di sepanjang sungai banyak bar yang rame banget dengan hiruk pikuk party. Rombongan kami berhenti di salah satu bar dan di sana kita bisa beli bir atau minuman lainnya. Pas kami intip di sana lagi pada mainan beer-pong gitu. Karena kami turis syariah, kami lebih milih buat main air di pinggir sungai sambil ikutan joged geje. Rombongan berhenti lumayan lama di sini dan jadinya agak ngabis-ngabisin waktu.
Nungguin yang lagi pada minum-minum, kami nongkrong di sungai (literally).
Rombongan kayaking jalan lagi, dan peserta yang milih paket yang ada zip-line nya akhirnya berhenti lagi di suatu tempat. Sementara teman-teman yang lain lanjut ngedayung sampai ke kota. Tempat zip-line nya terlihat profesional dan peralatannya juga proper dan safe banget. Rute zip-line kali itu adalah estafet 7 trek, totalnya 1,2 km kalo ga salah. Uwaw excited campur seram membayangkannya.
Siap tempur
Ternyata seru banget! Awalnya seram tapi pada akhirnya nagih. Pemandangannya juga beragam banget dari mulai hutan dan bukit karst, lalu diakhiri dengan sungai. Jangan lupa memasukkan zip-line ke daftar kegiatan yang harus dicoba kalau ke Vang Vieng!
Antara trek ke 2 dan ke 3, ada rintangan zig zag ini.
Bersiap...
... dan meluncur! (ini trek yang paling panjang)
Pas meluncur di sini, orang-orang yang lagi tubing di bawah ikut nyemangatin.
Sehabis zip-line, sudah ada mobil yang menunggu untuk mengantarkan kami ke Blue Lagoon. Di sini pesertanya hanya tinggal kami ber-3. Berasa ngambil paket yang paling deluxe. Blue Lagoon letaknya agak jauh. Dan pas nyampe.....
.... hmmm. Selokan biru?
Saya bingung karena ternyata Blue Lagoon itu bentuknya cuma kayak selokan yang agak gede doang. Tapi airnya emang beneran biru dan bersih sih. Trus airnya super dingin dan juga dalam. Herannya banyak banget orang di sini padahal kegiatannya cuma main air atau nongkrong nyorakin bule-bule yang terjun dari atas pohon. Kami cuma sejam di sini karena diwanti-wanti supir mobil berhubung udah kesorean.
Malemnya nongkrong di cafe yang band-nya asik. Cuma modal beli air mineral aja :))
Makan siang di restoran pinggir sungai dengan pemandangan bukit karst.
Bobok ciang nunggu bis ke Luang Prabang. Di cafe ini banyak turis-turis yang kegiatannya cuma leyeh-leyeh sambil nonton Friends yang diputer di TV. Haha.
Singgah yang seru dan menyenangkan di Vang Vieng. Would really recommend Vang Vieng to you who loves outdoor activities!
Sampai bertemu di Luang Prabang!
Seru ya kayaknya Mir tp...udah males kalau harus manjat2 segala haha. Turis manja
ReplyDeleteGa usah manjat manjat mbaak. Manjatnya cuma sekali waktu mau flying fox doang. Selebihnya cuma chill di sungai :))
Delete