Mengarungi Sungai Pekalen, Probolinggo

Saya selalu suka perjalanan piknik yang berkedok kondangan. Karena saya jadi punya alasan untuk mengunjungi suatu tempat, bukan cuma sekedar untuk jalan-jalan. Kemarin, berhubung teman saya Riwe melangsungkan pernikahannya di Malang, saya dan teman-teman sekantor (yang isinya cuma 9 orang karyawan itu) minus 2 orang pun boyongan piknik ke Malang dan sekitarnya. Seorang teman di kantor bilang kalau di Probolinggo ada rafting yang katanya terbaik se-pulau Jawa, tepatnya di Sungai Pekalen. Waduh denger kata "terbaik" itu langsung penasaran kan ya. Pas browsing liat gambar-gambarnya di Google Image kok cool juga keliatannya. Langsung deh kami memutuskan untuk memasukkan rafting ke agenda pasca kondangan.

Dan karena yang namanya rafting itu prinsipnya makin ramai makin murah, jadinya saya mengajak semua orang yang bisa diajak untuk turut serta. Pada akhirnya terkumpul 11 orang. Berasa outing 2 kantor, Myabuy dan Limakilo, plus beberapa orang teman.

Myabuy x Limakilo x Friends

Sebenarnya ada beberapa operator rafting di Sungai Pekalen ini. Yang paling terkenal ada Songa Adventure dan Noars. Saya nggak riset yang mana yang paling baik karena kemarin saya cuma berpesan ke Alex, teman saya yang domisilinya di Malang, untuk cari info paket rafting yang di dalamnya sudah termasuk transport PP Malang - Probolinggo. Tour agent kami di Malang namanya Alang-Alang, dan kayaknya mereka partneran dengan Songa Adventure. Paketnya terdiri dari transportasi Malang - Probolinggo (pakai elf eksekutif gitu), rafting Songa atas, dan makan siang. Jalur rafting di Pekalen ini dibagi menjadi dua, yaitu jalur atas dan jalur bawah. Berdasarkan hasil browsing, yang lebih seru dan lebih bagus pemandangannya itu yang jalur atas. Harganya lumayan mahal sih sebenernya, tapi melihat jauhnya perjalanan ke Probolinggo dan juga pelayanan pas rafting, rasanya harga segitu jadi wajar kok.

Hari itu kami berangkat dari Malang jam 6 pagi dan langsung meluncur ke Probolinggo yang waktu tempuhnya 3 jam perjalanan! Lumayaaaan. Begitu sampai langsung ganti baju, pakai peralatan safety, dan meluncur ke sungai. Liat sungai jernih gitu bawaannya langsung pengen cepet basah-basahan.


Kami dibagi menjadi 3 tim.

Geng Ambisius, ada yel yelnya segala. Hobinya nyiram-nyiramin perahu lain.

Geng Selo, tiap lewat jeram mukanya datar :|

Geng Gengges


Tebing yang isinya ratusan (atau mungkin ribuan?) kelelawar. Ada air yang netes-netes, dicurigai udah nyampur sama pipis kelelawar.

Wudhu pakai air yang nyampur dengan pipis kelelawar. Rahasia kecantikan paripurna.


Pemandangan air terjun yang berbaris-baris di depan bagus banget. Berasa pemandangan di kalender-kalender.

Mandi dulu

Sayangnya nggak bisa bawa kamera yang proper :(


Berhenti istirahat di tengah-tengah, disuguhi pisang goreng dan kopi rempah. Enaaa~

Raftingnya seru banget, jeramnya banyak, arusnya deras, dan poin yang paling penting : PEMANDANGANNYA JUARA! Sayangnya saya nggak bisa bawa Ricoh karena pasti ribet banget. Nah, waktu di spot air terjun itu sebenarnya ada mas-mas fotografer dari Songa Adventure yang motoin pake DSLR. Wah udah seneng tuh kami mikirnya bakal punya foto yang kece. Ternyata waktu dilihat di kantornya, fotonya jelek banget. Anglenya kurang oke, masa air terjun semegah itu di-krop sih, dan pake direct flash pula motretnya jadinya kami berasa foto di studio dengan background air terjun. Masih jauh lebih oke foto dari GoPro. Sialnya lagi, foto-foto itu dijual dengan harga 25 ribu per-foto! Iya, 1 file JPG dihargai 25 ribu. Gila ga tuh, akhirnya kami cuma beli satu.

Makan siaaaang. Nasi Jagung dan lauk pauk yang sederhana tapi enak.

Sambelnya juara.

Untungnya kemarin saya seperahu sama Bongo, satu-satunya yang bawa GoPro. Jadinya bisa lumayan eksis di video hahaha. Berikut video keseruan rafting kemarin!


Terima kasih Alang-Alang, Songa Adventure, dan terutama untuk Alex, tour guide lokal Malang idola kami semua, yang udah arrange trip rafting ini!

2 comments