Stonehenge & Bath


Sesuai pesan seorang senior yang menyarankan saya membuat list tempat-tempat yang ingin didatangi selama di Inggris (yang luar biasa banyaknya) agar waktu tinggal saya yang hanya setahun ini terpakai dengan maksimal, maka kali ini saya dan teman-teman pun pergi ke tempat yang ada di urutan pertama list tersebut. Stonehenge. Kenapa Stonehenge? Karena batu-batuan ini iconic banget, pokoknya kalau ngomongin Inggris pasti inget Stonehenge. Trus tempat ini relatif dekat dari London, dan hampir tiap weekend pasti ada aja day-tour ke Stonehenge untuk mahasiswa internasional.

Biasanya perjalanan ke Stonehenge akan digabung dengan Bath, sebuah kota yang terletak tidak jauh dari Stonehenge. Perjalanan ke Stonehenge memakan waktu sekitar satu jam setengah.


Sedikit cerita tentang Stonehenge, jadi bebatuan ini sudah ada sejak jaman dulu kala, kalau ga salah Megalitikum gitu lah. Nah yang sampai sekarang masih jadi misteri adalah buat apa orang jaman dulu ngangkut batu-batuan gede (yang beratnya hampir 2 ton) lalu disusun-susun membentuk lingkaran. Dan katanya di tengah-tengah lingkaran tersebut ada medan magnet yang cukup besar. 

Kami berasumsi jangan-jangan itu adalah portal untuk pergi ke dimensi lain. Tapi sayangnya gak bisa dibuktikan, karena ada pagar yang menghalangi pengunjung untuk berdiri terlalu dekat dengan batu-batu tersebut. Di bayangan saya, batu-batu itu bakalan gede banget semegah Borobudur. Tapi, pas nyampe ternyata kecil banget. Agak kecewa gitu karena gak sesuai ekspektasi, tapi pemandangan padang rumput luas di sekitarnya cukup mengobati lah.

5 anak ilang.

Closer look.

Puas foto-foto, piknik, dan makan bekal di Stonehenge, kami kembali lagi ke Bus untuk lanjut ke Bath. Namanya lucu ya, dalam bayangan saya orang-orang di sana suka mandi bareng di pemandian umum macam Ciater gitu. Hahaha. Bath kotanya bagus bangeeet. I fell in love since the very first sight. 

Keliatan kotanya berbentuk lembah, dan ada rumah-rumah di lereng bukitnya gitu. Pengen difoto tapi pas lagi bisnya jalan, foto ini minjem dari sini

Di Bath kami punya waktu bebas sekitar 3 jam. Kebanyakan orang sih pergi ke Roman Baths, tempat pemandian bersejarah dari jaman Roman gitu deh. Tapi berhubung tiket masuknya 15 pounds dan kebayang tempatnya palingan kayak Taman Sari di Jogja, jadi kami skip itu dan lebih milih buat jalan kaki muterin kota yang super fotogenic ini. Maklum lah mahasiswa-mahasiswa kere.









Printilan ngopi oenjoe di pasar Bath.

Yang ini buat ngeteh. Ga shanggup liatnyaaa pengen bawa pulang :))

Keju-kejuan


Ngeteh ala British (padahal biar bisa numpang pipis).


Autumn's coming!

Royal Crescent House

Gak bisa liat rumput, bawaannya pengen goler-goler.



Halloween's coming!

Buku yang bagus :))

Teh bermacam-macam rasaaa~ Penasaran yang rasa cheesecake.



Berikut video hasil nyampah di Stonehenge dan Bath:


Duh, jadi kangen nasi padang, tempe dan sambel.
#ganyambung #curhat

9 comments

  1. Aduh asyik banget! Kenapa baru nemu blog ini. Kayanya bakal sering main kesini. Lumayan cuci mata tanpa perlu keluar ongkos ke luar negeri. Keep sharing! :)

    ReplyDelete
  2. hahahhahahahahaa video lucu, kalian lucuuu euy <3

    ReplyDelete
  3. Hello! mau tau dong transport ke stonehenge dan bath naik apa dan berapa harganya..thanks yaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! Wah, saya kurang tau kalo yang itu. Soalnya kemarin ikut arranged trip untuk mahasiswa gitu, sih. Harganya sekitar 25 pounds, belum termasuk entrance fee Stonehenge (10 pounds)

      Delete