Edinburgh (dibaca: Edinbrah~ *dengan intonasi agak mendesah di belakang) adalah kota terakhir yang kami kunjungi dalam rangkaian perjalanan winter break kemarin. Kami bermalam di Edinburgh selama 3 malam, salah satunya adalah malam natal. Oiya, natal di Inggris itu ibarat Nyepi di Bali. Nggak ada toko yang buka, nggak ada transport yang jalan, jadi bener-bener kayak kota mati gitu deh. Makanya kami terpaksa tinggal di Edinburgh sampai natal usai. Lucunya, hostel tempat saya menginap memberi kaos kaki berisi kado natal ke tiap tamunya. Kaos kakinya digantung-gantung di depan kamar gitu, cute~
Saya suka banget Edinburgh! Bisa dibilang salah satu kota favorit saya di UK. Tiap sudutnya fotogenik, karena bangunannya tua gitu. Cuma sayangnya kontur kotanya berbukit-bukit, bagus banget sih jadinya, tapi lumayan juga karena selama 3 hari di sana kami kemana-mana cuma mengandalkan jalan kaki. Ga kebayang, kalau saya tinggal di Edinburgh, pasti udah langsing banget deh tiap hari exercise-nya naik turun bukit.
Sayangnya, di hari-hari penghujung liburan di Edinburgh kemarin, saya malah sakit. Maklum, anak tropis kena salju dikit aja langsung kumat radangnya. Ditambah lagi Edinburgh yang anginnya super kencang kayak motor balapan liar dan dingin kayak suhu freezer, bikin kami lebih betah di hostel dan nyeduh coklat panas gratisan. Haha.
View dari Calton Hill
Edinburgh, dari Calton Hill
Barbara
Dika, guide lokal Edinburgh
Masih di Calton Hill
Banyak gang-gang sempit cantik.
Ini dia pusat kotanya. Bagus banget.
Edinburgh castle, yang hari itu tutup karena natal.
Tidak lupa mampir ke The Elephant House. Tempat yang bersejarah karena di sinilah J.K. Rowling pertama kali menulis cerita Harry Potter. Terima kasih banyak The Elephant House, karena kamu telah menyediakan tempat yang nyaman dan kopi yang murah sehingga tante Rowling bisa nulis buku kesukaanku sepanjang masa.
Toilet di The Elephant House penuh coretan-coretan gini.
Edinburgh Christmas Market. Those pretty lights tho~
Tak lupa ada ice rink!
Malam hari kami ikut Ghost Tour, yang lumayan spooky. Tapi ternyata lebih spooky lagi Ghost Tour yang kami adakan sendiri (more on that later)
Dan di pagi hari, salju pun turuuuuun.
Sapi nyungsep.
Kuburannya Greyfriars Bobby, Hachiko versi Edinburgh.
Jadi di malam natal, saya, dan beberapa teman memutuskan untuk jurit malam di sebuah kuburan bernama Greyfriars Kikyard. Sebenernya nggak malem-malem banget juga sih. Saat itu masih jam 5 sore, tapi berhubung winter, gelapnya udah kayak jam 9 malem gitu deh. Ngapain sih kurang kerjaan jurit malam di kuburan? Soalnya kuburan ini spesial. Di sini, J.K. Rowling mendapatkan inspirasi untuk menciptakan nama karakter-karakter di Harry Potter. Jadi bayangkan, malam natal, gelap gulita, dingin, suara lonceng gereja sayup-sayup terdengar di kejauhan, sementara itu saya dan teman-teman menyenteri satu persatu batu nisan untuk menemukan Mad Eye Moody, McGonagall, dan Tom Riddle. Tapi akhirnya berhasil, ketemu semuanya!
Karena malem itu ga keliatan apa-apa, keesokan paginya kami memutuskan berkunjung kembali ke kuburan itu. Dan ternyata kuburannya cantik banget! Fix, jadi salah satu tempat favorit kami di Edinburgh. Haha.
Greyfriars Kikyard
Moodie
Minum salted caramel chocolate anget di Edinburgh yang hari itu hujan seharian, sorga dunia.
Dean Village, sebenernya saya nggak ikut ke sini karena waktu itu super ga enak badan jadi langsung pulang ke hostel dan tidur. Foto ini diambil oleh teman saya (ga tau tapi siapa-haha)
Last day in Edinburgh, matahari bersinar -___-
Pulaaaaang.
Anyway, perjalanan saya di Scotland bisa dilihat di video di bawah ini:
Perjalanan winter break pun diakhiri dengan 10 jam naik bus seharga 5 pounds ke London. Tapi, berhubung liburnya masih lama, ada winter break lanjutan jilid ke-2. Semoga segera punya waktu untuk nulis kisahnya!
Perjalanan winter break pun diakhiri dengan 10 jam naik bus seharga 5 pounds ke London. Tapi, berhubung liburnya masih lama, ada winter break lanjutan jilid ke-2. Semoga segera punya waktu untuk nulis kisahnya!
genic banget mir kotanyaaa!! selalu suka foto2 kamuuu :)
ReplyDeleteNever ending journey yaaa semangat menulisnya!
aku malah sering envy liat foto2nya nikeeeen. pengen tukeran kamera rasanya. hahahha
DeleteAstagaaa kenapa makin cantik sekali pas natal. Suka banget liat christmas marketnya :")
ReplyDeletelampu2 christmas memang yaaa~
Deletechocolate panasnya menggiurkan
ReplyDeleteenakan cuankie kok kak :(
DeleteDapet banget suasana winternya. Mulai dari Christmas market yang warna-warni, hujan salju, coklat panas, langit yang agak-agak mendung, dan pake kunjungan ke Greyfriars Kikyard pula. Btw kalo di Indonesia ada penulis lagi pengen cari inspirasi, pilihannya ke kuburan dong ya. :D
ReplyDeletewah kalo di Indonesia sih nanti dikiranya malah lagi pesugihan hahaha
DeleteEdinburgh! Sudah lama sekali ingin ke sana, apalagi sebagai fans berat Harry Potter wajib banget ke The Elephany House nya. :')
ReplyDeleteMoga-moga segera kesampean. Thank you for writing this awesome post!
Cheers,
http://www.novreica.blog
thank you claudia!
Delete