PANG-KUBAN : Pagi Ngopi bareng Kucing Bandung

Sudah 2 minggu belakangan ini saya dan Junda bekerja remote dari Bandung. WFH di kantor saya yang terus diperpanjang, bahkan kabar terakhirnya akan berlangsung hingga bulan Juli 2021, membuat kami yakin harus mengungsi sebentar dari petakan kecil apartemen agar bisa terus semangat menempuh badai WFH. Tadinya sempat terpikir untuk kerja dari Bali, berhubung harga AirBnb di sana yang sangat menggiurkan karena turun drastis akibat pandemi, tapi akhirnya kami ubah haluan ke Bandung, karena pas banget ada unit apartemen tante yang sedang kosong karena penyewanya ngga melanjutkan kontrak. 


Selain karena akomodasi yang kurang lebih udah didapat, Bandung terdengar sebagai plan yang bagus karena jaraknya yang ga terlalu jauh dan cuaca yang relatif lebih sejuk dari Jakarta. Terlebih lagi, Bandung udah kayak rumah kedua buat saya, karena kalau dihitung-hitung saya lebih lama tinggal di Bandung (5 tahun) dibanding Jakarta (baru 2 tahun terakhir). Jadinya tiap ke Bandung tuh kayak lagi pulang kampung. So, Bandung it isss!

Ternyata keputusan kami ke Bandung adalah keputusan yang tepat sekali. Cuaca Bandung lagi oke banget, dingin sepanjang hari, bahkan bisa 22 derajat di siang hari. Sudah 2 minggu terakhir ini saya ngga pernah nyalain AC sama sekali. Sebuah keajaiban kalau melihat bagaimana saya dan Junda selalu meng-abuse AC di Jakarta :))


Pagi hari biasanya dimulai dengan berjalan kaki di sekitar apartemen yang kami tempati di daerah Ciumbuleuit menuju seputaran Siliwangi, yang banyak pepohonan rindang dan udara yang bersih. Di hari Sabtu / Minggu, rute jalan kaki biasanya lebih jauh lagi menuju kawasan ITB. Di sana kami punya 'peliharaan' kucing super gendut yang bersih dan terawat yang kami beri nama Kuni (kucing poni, karena ada warna hitam di atas matanya, hehe). Setelah memberi makan dan puas main dan pukpuk Kuni dan kawan-kawannya, kami biasanya lanjut mencari cafe yang ada promo PANG nya. 

Halo, aku Kuni, aku udah disteril loh.

Kuni sarapan

Daerah jajahan Kuni

Temennya Kuni - sebelum mamam

Sesudah mamam, nyam.

PANG itu singkatan dari Pagi Ngopi, sebuah program yang ada di beberapa kafe di Bandung. Di awal jam buka kafe (sekitar jam 7-10 pagi), menu black / white coffee panas cuma dihargai 10 ribu saja. Awalnya saya tau program ini secara tidak sengaja karena sedang pesan latte pagi-pagi dan kasirnya bilang totalnya 15 ribu saja untuk segelas latte hangat dan risol mayo. Saya sampai berkali-kali memastikan apakah saya salah dengar, karena kalau di Jakarta duit segitu palingan cuma dapet es teh tawar aja :)) Sejak saat itu saya dan Junda jadi suka nyobain cafe-cafe yang ada PANG nya. Kalau mau lihat list cafe PANG Bandung, bisa langsung ke instagramnya.


Tapi pada akhirnya kafe yang selalu kami prioritaskan tetap Bijikopling sih. Karena lokasinya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari apartemen, ada area outdoor-nya, apalagi kopi dan cemilan lainnya enak. Yang paling terutama lagi, di Bijikopling ini banyak banget kucing lucu yang jinak-jinak.

Si maksa minta makan

Si anteng udah dapet makan

Duh, rasa-rasanya kualitas hidup langsung meningkat drastis sih sejak pindah ke Bandung. Kayaknya saya dan Junda pasti akan balik lagi sih barang sebulan selama masih bisa WFH. Mungkin ini saatnya mengeluarkan quote hits dari Pidi Baiq tentang Bandung? 

"Dan bagiku Bandung bukan sekedar masalah geografis..."

Hahahaha cringey banget tapi kayaknya emang bener sih :")

No comments