Golden Circle Iceland

Foto-foto dan tulisan ini rasanya udah basi banget deh, berhubung ke Iceland-nya udah setahun yang lalu. Hehe. Selain karena memang lumayan sibuk, effort untuk nulis tentang Iceland di blog itu rasanya besar banget. Karena fotonya sendiri aja ada ratusan! Ngebayangin harus pilih-pilih foto itu yang selalu bikin saya tiba-tiba males dan jadi malah mengerjakan hal lain, misalnya nonton Netflix. Haha.


But, here I am now! Sukses melawan rasa malas untuk nulis-nulis di blog lagi.

Setelah landing di Reykjavik di malam menuju dini hari, keesokan harinya kami bersiap untuk memulai petualangan pertama di Iceland; menyusuri Golden Circle. Ini adalah rute wisata paling populer yang terletak di bagian Selatan di Iceland. Rute ini paling hits di antara para turis mungkin karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Reykjavik, ibu kotanya Iceland. Rute ini dibagi menjadi tiga wilayah, Ãžingvellir National Park (baca: Thingvellir), Geysir Geothermal Area, dan Gullfoss Waterfall.

Þingvellir National Park


Kami semua disambut dengan hujan badai dan angin kencang sesampainya di Ãžingvellir. Semesta seakan ingin berkata, "welcome to Iceland!". Saya sangat menyesal telah menganggap enteng cuaca dan tidak riset secara mendalam karena ternyata memakai jeans dan sneakers di Iceland itu salah sekali. Masih alhamdulillah sih saat itu saya pakai jaket yang wind-breaker yang waterproof. Pesan moral: pakai lah celana trekking yang mudah kering jika basah dan sepatu trekking yang waterproof.

Di tengah hujan dan angin yang kadang bikin susah jalan (sekarang saya mengerti rasanya terbawa angin itu gimana), kami menikmati Þingvellir yang pemandangannya tidak biasa, karena banyak batu-batuan aneh. Menurut teman saya yang adalah seorang geologist, Iceland adalah salah satu surga bagi mereka karena banyak fenomena-fenomena geologi yang selama ini cuma bisa mereka pelajari di bangku kuliah (jangan tanya apa ya, ora mudeng juga pas dijelasin). Oiya, Þingvellir ini letaknya tepat di antara lempengan tektonik Eurasia dan North America.

Bagi yang suka nonton series Game of Thrones, Þingvellir juga jadi salah satu lokasi syuting. Scene-nya adalah saat adegan Brienne dan The Hound lagi bertarung, dan akhirnya The Hound udah sakaratul maut tapi ditinggalin sama Brienne (spoiler). Selain itu beberapa scene saat The Wildlings lagi camping bersembunyi juga difilmkan di sini.

Seperti kebanyakan objek wisata di Iceland, Þingvellir ini juga gratis! Palingan harus bayar parkir aja yang bisa dibayar otomatis di mesin, pakai credit / debit card. Bahkan bayar toilet juga bisa pakai kartu. Aku senang hidup di negara yang cashless~


First waterfall in Iceland and Vivi, who wore disposable raincoat.
(little that we know, we'll have encounter with tons waterfall, later)




Geysir Geothermal Area

Setelah puas hujan-hujanan di Ãžingvellir, sekitar 50 menit perjalanan, sampai lah kami di tujuan kedua yaitu Geysir Geothermal Area. Di Iceland, aktivitas vulkanik-nya masih aktif (ingat kan di film The Secret Life of Walter Mitty ada gunung bernama Eyjafjallajökull yang mau meledak) jadinya ya banyak potensi panas bumi di sana. 


Geysir ini adalah salah satu fenomena alam di mana ada air yang mendidih di bawah tanah, lalu berkat bantuan uap, air mendidih ini bisa menyembur ke atas sewaktu-waktu. Di daerah Geysir ini banyak banget semburan-semburan air, dari mulai yang kecil hingga yang besar. Jadinya aktivitas turis di sini ya cuma nungguin air yang nyembur ke atas. Agak kurang kerjaan sih sebenernya. Tapi seru juga ternyata. Semua orang siap dengan hp dan kamera sambil nungguin air yang gak kunjung nyembur. Kami sampai bela-belain nunggu lumayan lama demi lihat air nyembur ini.

Akhirnya menyembur, sodara-sodara!  

 Geysir kecil.

Gullfoss Waterfall

Perhentian terakhir, yang juga juara hari itu: Gullfoss Waterfall. Air terjun ini, MASSIVE, kudu pake kapital. GEDE BANGET! Mungkin ga segede Niagara ya, tapi cukup bikin melongo.

Sampai di sana, hujan turun lagi. Celana saya yang tadinya basah kuyup kayak diceburin ke kolam akibat hujan di Þingvellir, kemudian udah kering lagi karena tiupan angin dingin Iceland, lalu basah lagi. Gitu aja terus-terusan. Saya cuma bisa berdoa agar gak hipotermia dan menggantungkan nasib pada Tolak Angin. Gak lama kemudian, hujan berhenti dan ada secercah cahaya matahari yang bersinar dari balik awan. Lalu muncul pelangi. 

Saya kira di Iceland itu cuma banyak es, tapi ternyata ada lebih banyak air terjun, dan juga lebih banyak lagi pelangi. Indah banget.



This surreal view.


Most beautiful parking lot.


How tiny the human are, compared to the waterfall.




Di perjalanan pulang ke AirBnb, kami menemukan sebuah peternakan kuda. Kuda di Iceland terkenal sebagai salah satu ras kuda yang terbaik. Memang kelihatannya lebih besar dan sehat dibandingkan dengan kuda-kuda di depan ITB dulu, sih. Ginuk-ginuk gendut dan bulunya lebih tebal.

Mba-mba random yang langsung ikrib banget.

Kudanya ganteng banget!

Gendut! 


En-route

Jajan ini di supermarket dan rasanya mirip kue bantal atau odading!

Oiya, kalau misal kamu solo-trip ke Iceland atau gak memungkinkan untuk sewa mobil, ada banyak banget paket day-trip dari Reykjavik untuk ke Golden Circle. Tidak perlu khawatir. Meskipun tentu saja tetep jauh lebih murah kalau sewa mobil, sih.

Iceland indah banget ya Tuhan~
Baru hari pertama tapi saya udah yakin banget bilang kalau Iceland adalah negara terindah yang pernah saya datangin. 

4 comments

  1. Indah banget! Aku pun mau mewek liatnyaaaa :')))) apalagi liat langsung. Bisa gegoleran gak mau pulang. Mir, kamu sempet pegang air di Gullfoss? Dingin kan ya? Bisa diminum gak sih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga minat pegang-pegang air sih tin, udah pasti dingin, lagian serem deres banget. Bisa sih kayanyaaa, aku coba minumnya air glacier kemarin

      Delete
  2. Duh kapan ya bisa ke sana. Udah dicita-citakan sejak awal 2010an kalo gak salah. Apa harus kuliah di Inggris dulu ya baru kesampean, hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi motivasi juga tuh. Sambil kuliah bisa jalan-jalan juga.

      Delete